Jumat, 25 April 2008

Ujian Nasional

Wah, Ujian Nasional baru saja selesai!!!
Apa itu Ujian Nasional?
Ujian Nasional adalah Ujian akhir yang diadakan oleh pemerintah untuk menentukan pantas tidaknya seorang siswa untuk lulus. Dan Ujian Nasional ini sudah ditetapkan dalam undang-undang. Jadi, siapapun yang melanggarnya bisa terkena sanksi.
Ujian Nasional memang menuai pro dan kontroversi. Gw ngga bisa menentukan golongan apa saja yang pro dan kontra, tapi gw rasa yang kontra lebih banyak. Lingkungan sekitar gw adalah sekolah, dan gw adalah siswa. Wajar aja gw mengatakan itu. Permasalahan mengapa mereka kontra terhadap hal ini adalah imej ketidakadilan dan ketidakperikemanusiaan yang tercermin oleh pelaksanaan Ujian Nasional ini. Imej tidak adil dan tidak berperikemanusiaan ini disebabkan oleh apa yang akan terjadi pada siswa yang tidak mencapai nilai minimal. Apapun yang terjadi, itu artinya tidak lulus. Bayangkan saja, tiga tahun sekolah tapi tidak lulus hanya karena tiga hari itu. Nilai minimal saja terus meningkat.
Tapi alasan untuk pro Ujian Nasional lebih banyak. Diantaranya:
  • Untuk mendapatkan kelulusan yang berkualitas tinggi.
  • Untuk menentukan apakah siswa tersebut pantas lulus atau tidak.
  • Untuk menentukan seberapa baik sekolah mendidik.
  • Untuk mengukur seberapa serius siswa belajar tiga tahun ini.
  • Mengurangi saingan di SPMB, bagi siswa yang lulus Ujian Nasional. Nilai minimal yang naik dan jumlah mata ujian bertambah sudah pasti mengurangi lulusan.
  • Berkurangnya saingan di SPMB, bisa menurunkan standar nilai untuk masuk ke jurusan tertentu, mudah-mudahan saja.
Namun, Ujian Nasional, yang seolah tanpa cela, bisa dicurangi oleh siswa. Pengalaman yang masih fresh, nih. Di tiga hari itu, kunci jawaban banjir di mana-mana. Kebanyakan di kelas IPA karena pelajaran IPA cenderung lebih sulit. Percaya atau tidak, sesaat sebelum ujian dimulai, komunikasi antar sekolah lancar. Mereka sharing kunci jawaban. Yang membuat gw bingung, dari mana mereka tahu kunci jawabannya? Dan sebagian besar benar.
Dan juga, pertukaran guru untuk menjadi pengawas Ujian Nasional seolah tidak menyurutkan minat siswa untuk berkomunikasi antar meja. Dan isu horor bahwa yang ketahuan mencontek, bertanya, atau memberitahu siswa lain akan diberi nilai nol, tidak sepenuhnya terbukti.
Sejujurnya, itu membuat gw kesal. Itu berarti para siswa tidak siap menghadapi kondisi. Manusia yang sebenarnya adalah manusia yang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi apapun. Bukan manusia bila mereka menginginkan kondisi yang berubah sesuai keinginan mereka. Itu tidak mungkin terjadi. Bahkan manusia purba pun tidak menuntut hal itu ketika terjadi jaman es yang parah, kemarau panjang, dan wabah kelaparan, kenyataannya manusia masih bertahan sampai sekarang. Masa sih kita kalah oleh manusia purba yang ketika itu belum secerdas kita.
Jangan mengharapkan kondisi untuk berubah sesuai keinginan kita, tapi kita yang harus berubah sesuai kondisi sekitar.
Pendapat gw sendiri tentang Ujian Nasional? Awalnya gw kontra, tapi menjadi pro setelah mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Gw sangat menikmati mengerjakan soal-soal ujian nasional, yang semuanya belum pernah gw kerjakan. Gw sangat menyukai tantangan. Ketakutan akan bahaya tidak lulus ketika mengerjakan soal menambah ketegangan. Seru!! Dan juga, Ujian Nasional sangat mencerminkan seperti apa siswa itu selama tiga tahun ini. Hanya siswa tertentu yang pantas lulus.
Penyebab gw kontra pada awalnya adalah standar minimal yang diberlakukan di seluruh Indonesia, karena tidak semua SMA dan yang sederajat di Indonesia memiliki fasilitas dan kualitas pengajar yang sama. Tapi itu terhapuskan sedikit oleh kabar yang mengatakan soal di setiap regional berbeda.
Selain itu, imej ketidakadilan dan ketidakperikemanusiaan yang gw katakan di atas tadi juga pernah hadir. Tapi terhapuskan juga karena, bila Ujian Nasional berjalan sesuai dengan yang semestinya, jelas hanya orang-orang tertentu saja yang pantas lulus. Orang-orang tertentu itu adalah yang amat menghargai waktu sepanjang tiga tahun itu.
Jujur aja, gw percaya diri mengenai Ujian Nasional ini. Dan selama tiga hari ini gw benar-benar mengeluarkan semua kemampuan gw tanpa mencontek, bertanya, ataupun menggunakan kunci jawaban. Semua murni hasil karya gw sendiri. Meski begitu, bayang-bayang ketidaklulusan pasti ada. Yang gw takutkan adalah mata ujian Bahasa Indonesia. Itu adalah pelajaran yang paling tidak eksak. Bentuk soal yang pilihan ganda justru menyulitkan, karena semua pilihan yang tersedia benar. Entah mana yang paling benar.
Gw amat kaget ketika membaca berita banyak siswa yang menangis massal karena mata ujian Matematik. Gw ngga terlalu khawatir mengenai mata ujian itu. Yang paling gw takutkan justru adalah Bahasa Indonesia. Tiap orang punya ketakutan masing-masing.
Percaya atau tidak, beberapa hari sebelum Ujian Nasional ini, para siswa sudah diberi anjuran oleh sekolah untuk meningkatkan hubungan persahabatan dan kekuatan kerja sama antar siswa. Sudah jelas apa maksudnya dan mengapa. Setiap sekolah amat mengharapkan tingkat kelulusan seratus persen, yang dapat meningkatkan prestis sekolah.

Bangga Merusak Lingkungan?

Memperingati hari Bumi tanggal 22 April 2008 yang lalu, membuat kita mengingat sebentar mengenai keadaan Bumi kita saat ini. Hanya sebentar. Besok mungkin sudah lupa. Orang-orang terbiasa untuk khusyuk di hari-hari tertentu saja. Di tanggal 17 Agustus, di hari-hari keagamaan, dan lain-lain. Setelahnya, pasti sudah tidak ingat.
Memang benar kata orang. Zaman sekarang zaman edan. Bedanya, gw melihatnya dari sisi sains, bukan sosial. Maklum, gw anak IPA yang akan masuk IPB (Amin!)
Kembali ke tema. Pernah melihat orang yang bangga merusak lingkungan? Sejujurnya, gw ngga pernah. Tapi apa yang mereka lakukan, cenderung dibanggakan, setidaknya oleh mereka sendiri. Dan apa yang mereka lakukan cenderung merusak lingkungan. Faktanya, hal-hal yang merusak lingkungan yang sering dibanggakan orang jauh lebih banyak dari pada yang sebaliknya. Sadar atau tidak, langsung ataupun tidak langsung, itu benar adanya.
Contohnya banyak. Kita bisa melihat di televisi dan di dunia nyata. Pernah lihat iklan kendaraan bermotor yang menunjukkan rasa bangga pada pengendaranya? Iklan yang sangat persuasif, ya? Dan itu yang gw khawatirkan. Begitu persuasifnya sehingga membuat permintaan akan kendaraan bermotor meningkat. Implikasinya adalah kerusakan lingkungan. Hal itu kan sama saja dengan iklan rokok yang menampilkan sosok seseorang yang gagah, percaya diri, dan terlihat sehat, padahal jelas-jelas tertulis di bungkusnya sendiri bahwa rokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Rokok membuat perokok menjadi terlihat gagah adalah efek yang sangat-sangat sementara dan bersifat psikologis. Efek jangka panjangnya adalah kematian yang lebih cepat.
Singkatnya, setelah memikirkan analogi tadi banggakah kita mengendarai motor? Ini pertanyaan yang mempunyai jawaban yang bervariasi, tergantung keadaan di sekitar pengendara itu. Jawabannya iya bila banyak yang memujinya. Jawabannya tidak bila ada yang mencelanya. Dan ini menimbulkan pertanyaan lagi: dipuji karena apa? Dan lagi-lagi jawabannya tidak eksak alias banyak. Dan ini membuat gw ingin sekali kembali ke pertanyaan awal: banggakah merusak lingkungan?
Gw yakin ngga ada yang mengatakan iya. Tapi perilaku konsumerisme dan penggunaan yang berlebihan seolah mengatakan iya, seolah kesadaran akan lingkungan dikalahkan oleh hawa nafsu. Banyak keluarga yang seolah bangga memiliki kendaraan bermotor lebih dari satu. Banyak pengendara kendaraan pribadi yang seolah semakin bangga mengendarai kendaraan pribadi seiring dengan panjangnya jarak yang mereka tempuh tanpa memperdulikan asap yang keluar dari bokong mobil. Gw harap mereka menghirup asap yang mereka hasilkan sendiri (1000 kali Amin!).
Sorry, gw hanya kesal.
Saat ini yang paling jelas terlihat adalah mengenai kendaraan bermotor. Mungkin ada yang lain, dan akan lebih banyak lagi di masa depan. Bila itu terjadi, dan perdebatan lain muncul, kembalilah selalu pada satu pertanyaan: banggakah kita merusak lingkungan?
Melihat hal itu terjadi (sikap manusia yang seolah bangga merusak lingkungan) membuat gw ingin menertawakannya. Keinginan itu sangat kuat, tapi terhalang oleh keprihatinan gw terhadap lingkungan dan kebodohan si perusak lingkungan itu sendiri. Gw harap mereka kembali ke jalan yang benar (Sejuta kali Amin!). Memang benar, itu lucu. Merusak lingkungan kok bangga? Bila mereka tidak menyadarinya, ini justru menjadi semakin lucu karena gw pikir mereka berpendidikan. Karena hal itu gw jadi ragu untuk menyebut mereka amoral.
Tapi sekarang sudah bukan saatnya lagi untuk tidak peduli pada hal ini. Setiap media massa, elektronik ataupun cetak, sudah mengangkat isu ini setiap harinya. Masih belum tahu juga? Gw jadi ragu untuk menyebut mereka tidak berpendidikan ataupun bermoral, karena bisa saja mereka miskin karena TV, radio, dan koran saja tidak punya. Sesibuk apapun manusia, setidaknya mereka bisa membaca koran atau menonton TV.
Atau, mungkinkah mereka kombinasi dari ketiganya? Amoral, bodoh, dan miskin?
Seharusnya, sama seperti iklan rokok, harus ada peringatan singkat mengenai akibat buruk kendaraan bermotor.

Selasa, 15 April 2008

Antara Kelapa dan Mobil

Beberapa minggu yang lalu kepala sekolah gw dengan kekuasaannya menebang sebuah pohon kelapa yang sudah lama berdiri di tempat parkir. Menurut gosip yang gw denger itu karena pohon kelapa itu menjatuhkan buahnya di atas sebuah mobil. Bisa dibayangkan bahwa kerusakannya tidak terlalu parah karena kelapa itu hanya setinggi bangunan dua tingkat. Dipanjat juga gampang. Tapi kepala sekolah dengan kekuasaannya langsung menebang pohon itu seolah pohon itu berdosa.
Kelihatannya sepele, tapi tidak buat gw. Pikirkan ini:
  • Kelapa menghasilkan oksigen, sedangkan mobil menghasilkan karbon dioksida.
  • Kelapa tidak membutuhkan banyak tempat untuk keberadaannya, sedangkan mobil butuh banyak space untuk parkir saja, belum ketika berjalan. Sudah berapa juta sahabat pohon kelapa itu ditebangi untuk dilapisi aspal hanya untuk memenuhi kebutuhan para pengendara mobil?
  • Gw belum pernah dengar ada orang yang mati karena pohon kelapa. Yang mati tertabrak mobil banyak.
Tidak sepele, kan? Bagaimana bisa keberadaan sebuah mobil bisa meniadakan sebuah pohon kelapa yang begitu mulia?
Sebenarnya gw sudah mengirimkan surat protes ke kepala sekolah secara anonim sebanyak setara dengan tiga halaman folio. Tahu kenapa bisa sebanyak itu? Seperti yang gw tulis di atas, gw menuliskan banyak-banyak perbedaan dan antara kelapa dan mobil. Gw menuliskan banyak-banyak dosa sebuah mobil dan kebaikan pohon kelapa. Gw menuliskannya jauh lebih banyak dari yang di atas, bahkan terdapat reaksi pembakaran untuk bensin hingga menjadi karbon dioksida, berapa volume karbon dioksida yang dihasilkan dan oksigen yang dibakar untuk itu. Bahkan juga gw menuliskan keberadaan kelapa dalam sejarah bangsa Indonesia. Tahu kan Sumpah Palapa? Gw harap beliau sadar akan kesalahannya.
Intinya, ancaman global warming, kerusakan lingkungan, dan kerusakan moral bisa datang atau dimulai dari hal sepele. Jangan pernah membiarkan hal itu terjadi di sekitar kalian. Bisa saja ini akan atau telah terjadi di tempat kerja/kampus/sekolah kalian. Kita bisa menjadi pahlawan lingkungan dengan hal seperti ini.

Kecantikan Perempuan

Gw sebagai laki-laki cukup tertarik untuk membicarakan ini. Banyak banget perempuan cantik di sekitar gw. Dan mungkin tidak hanya gw yang mengatakan ini.
Cantik itu apa sih? Sudah lama gw ingin menjawab pertanyaan ini tapi, tetap saja tidak ketemu. Memang sih ini bukan pertanyaan yang eksak. Tidak seperti menjawab pertanyaan matematika yang jawabannya pasti dan abadi sepanjang masa, jawaban pertanyaan ini berbeda-beda bagi setiap orang dan dapat berubah seiring waktu.
Cantik menurut gw adalah suatu keindahan yang ada pada perempuan, secara fisik ataupun tidak. Gw tidak selalu melihat perempuan secara fisik, tapi juga yang lainnya. Kata orang itu namanya inner beauty. Tapi menurut gw tidak ada kecantikan abadi. Inner beauty pun dapat hilang.
Cantik secara fisik adalah yang bisa dilihat secara nyata. Pertama kali gw melihat perempuan, jujur aja, kecantikan jenis ini yang gw nilai. Jadi, first impression penting untuk sebuah hubungan. Dan cantik secara fisik juga berbeda definisinya bagi setiap orang. Ini masalah selera. Ada yang menganggap cantik secara fisik itu harus memiliki senyum yang manis, atau tubuh yang ideal, atau keduanya.
Cantik secara fisik menurut gw dibagi menjadi dua. Cantik fisik luar dan cantik fisik dalam.
Cantik fisik luar adalah keserasian dan keindahan yang terbentuk dari lapisan eksoderm tubuh manusia (kulit, rambut, kuku) dan bentuk tubuh. In adalah kecantikan paling nyata dari yang lainnya dan sering kali tercampur aduk dan dibanding-bandingkan dengan jenis kecantikan lain.
Cantik fisik dalam adalah yang menyangkut apa yang berada di dalam tubuh perempuan (genetik, hormon, dll). Gw sangat menghargai kecantikan fisik dalam dari pada luar karena hal ini yang menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan dan kesehatan perempuan itu sendiri. Ini adalah mekanisme evolusi, makhluk hidup cenderung mencari pasangan yang terbaik dalam hal genetik. Dan kecantikan jenis ini lebih esensial dari pada yang lain. Ada yang berpikir kecantikan jenis ini tak bisa dinikmati. Sebaiknya pikirkan itu sekali lagi.
Kedua jenis cantik fisik berkaitan satu sama lain, tapi yang lebih sering adalah bila cantik fisik dalam bagus, cantik fisik luar juga demikian. Tapi yang sebaliknya belum tentu. Cantik fisik luar bisa direkayasa dengan mudahnya, menyembunyikan apa yang sebenarnya ada di dalam. Gw kurang setuju tentang pengunaan kosmetik yang mempercantik tubuh secara jangka panjang karena sebenarnya hal itu bisa didapat dari dalam. Adanya hal ini malah membuat kaum perempuan enggan mempercantik tubuhnya dari dalam. Cantik luar bisa didapat dari dalam. Bukan tidak mungkin kulit halus didapat tanpa kosmetik. Sebenarnya kulit halus adalah “hadiah” dari dalam, dari hormon perempuan. Bila hormon perempuan dalam kondisi ideal, maka tampaklah semua keistimewaan khas perempuan. Dan untuk mendapatkan kondisi hormon seperti itu diperlukan masukan gizi yang berimbang, menjaga kesehatan, jangan merokok, minum minuman keras, narkoba, dan sering2 berolahraga. Percaya deh, gw ngga bohong.
Tapi sesungguhnya perempuan berdandan itu tidak salah, karena itu berkaitan dengan cantik nonfisik yang akan dibahas ini.
Cantik non fisik adalah kecantikan yang khas pada setiap perempuan, menyangkut hal-hal yang abstrak dan tidak dapat dilihat mata, tapi juga sulit untuk disembunyikan. Cantik non fisik dibagi menjadi dua, yaitu soul dan intelligentia. Persamaan dari keduanya yaitu perempuan mendapatkannya melalui proses yang panjang dalam hidupnya dan bukan merupakan bawaan lahir. Bisa dijadikan sebagai gambaran kehidupan perempuan itu.
Soul menyangkut sikap dan cara perempuan itu menanggapi sesuatu di sekitarnya di luar logika. Melalui soul para perempuan cenderung menanggapi sesuatu dengan cepat dan biasanya tidak sadar. Ada banyak contohnya, seperti cara bicara, sikap, etika, selera, dll. Selain itu, mimpi, keinginan, da hasrat terhadap sesuatu juga termasuk soul.
Intelligentia, sudah terlihat jelas artinya, yaitu pemahaman perempuan terhadap sesuatu secara logis. Pemikiran secara sadar. Intelligentia adalah kemampuan khas yang dimiliki spesies manusia. Gajah punya belalai, badak mempunyai cula, manusia mempunyai otak. Kecerdasan adalah faktor terbesar manusia yang menyebabkan manusia bertahan hidup hingga saat ini. Kemampuan itu masih dipakai hingga saat ini, bahkan tantangan hidup saat ini jauh lebih berat. Maka, perempuan dengan intelligentia tinggi lah yang akan menguasai dunia.
Ketika gw pertama kali melihat perempuan, yang gw lihat pertama kalinya adalah fisik, lalu sikap. Beberapa lama mengenalnya, gw jadi tahu yang lainnya. Meski gw menilai fisik pertama kalinya, secara keseluruhan gw menilai perempuan dengan prioritas: Intelligentia, Soul, fisik dalam, dan fisik luar. Yap, kecantikan wajah bukan yang utama buat gw. Dan perempuan cantik yang blo’on terlihat aneh di mata gw. Gw lebih memilih perempuan yang lolos Olimpiade Sains dari pada model majalah Hai. Jujur aja, kebanyakan model majalah Hai tidak terlalu cantik walau kebanyakan seusia atau lebih muda dari pada gw.
Menurut gw, yang paling sulit dideteksi adalah cantik fisik dalam. Memang benar. Tapi secara garis besar kita tahu kok. Dan sebenarnya, laki-laki secara ngga sadar tahu, karena sebenarnya kita adalah hewan. Bagaimana sih cara hewan mencari pasangan?
Mau tahu? Kontak gw aja.