Sabtu, 28 Juni 2008

Dunia Tanpa Uang

Pernah membayangkan keberadaan dunia tanpa uang? Bayangkan saja jika kita bisa mendapatkan sesuatu, barang dan jasa, tanpa uang. Tapi itu tidak gratis, dan juga kita tidak benar-benar membayar dengan sesuatu yang nyata. Maksudnya tidak gratis adalah untuk ‘membayar’ semua itu, kita harus bekerja untuk masyarakat tanpa upah. Jadi ini semua adalah timbal balik dari kerja keras semua elemen masyarakat.
Gw rasa itu mungkin saja terjadi dengan beberapa syarat:
  • Sifat serakah dan sifat malas manusia harus diberantas.
  • Semua orang harus bekerja tanpa kecuali, dan bersedia bekerja menjadi apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
  • Adanya pemerintahan yang kuat dan dihormati.
  • Pengakuan mengenai hak milik pribadi diperketat dengan maksud agar tidak berlebihan.
Sebagian besar masalah yang terjadi di masyarakat adalah karena keberadaan uang. Tidak akan ada kemiskinan tanpa adanya uang karena kemiskinan itu selalu diukur pada uang dan harta benda milik pribadi. Krisis moneter tidak akan ada, karena tidak ada mata uang. Kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh keserekahan manusia, karena manusia memiliki dan menginginkan uang. Semua orang bisa mengejar pendidikan setinggi langit tanpa adanya biaya pendidikan. Dan beberapa jenis konflik juga disebabkan karena masalah uang dan kepemilikan sumber daya, yang sebenarnya bisa dibagi jika tidak dinilai dengan uang.
Bsia dibayangkan kan? Ambil contoh, seorang guru. Ia mengajar tanpa dibayar, tapi ia termotivasi oleh kewajibannya. Sedangkan semua kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan cuma-cuma. Ia hanya tinggal mengambil semua kebutuhan pokoknya di penyalur barang-barang kebutuhan. Listrik, gas, dan air gratis. Biaya telepon dan internet gratis. Sementara di tempat lain, para petani dan peternak harus dengan cuma-cuma juga memberikan hasil pekerjaannya kepada masyarakat dan imbalannya adalah biaya hidup yang cuma-cuma juga.
Mudah kan? Semua urusan yang cuma-cuma ini cuma masalah kecil, jika sistem ini berhasil diterapkan di masyarakat.
Tapi setiap orang berhak mendapatkan ketenaran atas produktivitasnya. Artis yang aktingnya cukup bagus juag berhak untuk tenar karena akting yang bagus menunjukkan kerja kerasnya. Begitu juga atlet, dan sebagainya. Profesi lainnya juga bisa mendapatkan ketenaran.
Jika sistem ini benar-benar berhasil, ada beberapa manfaat besar yang bisa didapatkan manusia:
  • Tidak ada kemiskinan, dan kemungkinan tidak ada pengangguran.
  • Tidak ada lagi jurang lebar antara yang kaya dan miskin.
  • Tidak ada keserakahan dan kemalasan.
  • Kerusakan lingkungan dan konflik bisa dihindari.
  • Tercipta masyarakat sempurna.
Tapi bukan berarti sistem ini tanpa cela. Tanpa adanya kesempatan untuk memperkaya diri bisa membuat manusia tidka termotivasi untuk berkarya, menjadi kreatif, dan lebih produktif. Dan mungkin yang namanya hiburan seperti musik, film, seni,d an sebagainya tidak akan sebanyak saat ini karena semua orang sibuk melakukan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan.
Dan sistem ini akan sulit dilaksanakan jika terjadi beberapa hal seperti jika keserakahan dan kemalasan manusia bisa hilang serta jumlah penduduk yang terlalu besar.
Tapi gw percaya hal ini masih bisa terjadi pada manusia, pada kondisi jumlah penduduk yang terlalu besar. Tidak perlu saat ini, dan mungkin tidak akan terjadi di planet bumi. Masih bisa terjadi di planet baru di mana kolonisasi akan terjadi.

Orang Terbodoh di Dunia

Menyebalkan ngga sih berada di antara orang-orang bodoh? Mengetahui keberadaannya saja membuat gw muak. Tapi gw ngga bermaksud negatif. Luruskan dulu pengertian bodoh versi umum dan bodoh versi gw.
Bodoh versi umum berarti keadaan yang menimpa seseorang sehingga orang itu tidak tahu apa-apa, dikarenakan tidak pernah menjalani pendidikan dan terisolasi dari informasi karena suatu alasan. Gw menyebutnya terisolasi, karena memang tidak ada hal yang bisa lebih dikasihani dari pada hal ini. Lebih baik miskin, itu menurut gw. Tapi parahnya, penyebab terisolasi ini umumnya adalah kemiskinan.
Bodoh versi gw berarti keadaan yang mengakibatkan seseorang yang sudah merasakan dunia pendidikan dan memiliki akses ke banyak informasi, tapi tidak tahu mana yang baik dan buruk. Bisa berbuat benar, kenapa harus berbuat salah? Bisa menjaga kesehatan, kenapa tidak dilakukan? Bisa berkarya, kenapa malas? Bisa belajar, kenapa menghibur diri? Ada waktu untuk membaca, kenapa begrosip via SMS dengan teman? Bisa menyelamatkan lingkungan, kenapa malah merusaknya? Punya kesempatan berprestasi, kenapa malas?
Jujur aja, banyak orang ‘bodoh’ di sekitar gw dan yang gw ketahui ada di dunia ini. Gw sudah membuat daftarnya.
  • Pengendara kendaraan pribadi. Alasan utamanya adalah merusak lingkungan. Dosa lainnya masih banyak, yaitu membuat macet, tidak menghormati pejalan kaki, menghamburkan subsidi negara, dan membuat rakyat miskin sakit hati. Ada banyak loh di sekitar gw, membuat gw berpikir bahwa dunia mau kiamat.
  • George W. Bush. Alasan utamanya adalah tidak berperikemanusiaan. Perang Iraq dan Afghanistan adalah penyebab utamanya. Ia juga terlihat mendukung perbuatan bangsa Israel menyiksa bangsa Palestina. Selain itu, dosa terbesarnya adalah karena ia tidak pernah menyetujui semua perjanjian mengenai penyelamatan lingkungan dan perubahan iklim. Kebijakannya hanya pada ekonomi jangka pendek dan tidak pernah mendukung gerakan anti perubahan iklim sekecil apapun.
  • Mahasiswa yang demo anarki. Kebayang ngga sih, mahasiswa yang merupakan manusia terpelajar, anarki? Itu justru menjadikan mereka terlihat tidak terpelajar. Seharusnya mereka tahu, merusak infrastruktur ketika demo malah membuat segalanya semakin buruk. Dan gw juga merasa mahasiswa jenis ini tidak mengerti arti dari ‘perusakan lingkungan’ yang terus mereka lakukan ketika demo dengan membakar ban. Mahasiswa cerdas seperti apa yang berpikir bahwa dengan membakar ban akan membuat aspirasi mereka akan dipenuhi?
  • Orang yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Capek menjelaskannya. Gw sudah pernah membuat opini tentang ini. Baca aja arsipnya, ya?
  • Mahasiswa yang demo anarki dan menolak kenaikan harga bahan bakar minyak. Ini adalah kombinasi yang berbahaya. Baru saja terjadi.
  • Orang yang menggunakan televisi untuk menghibur diri. Salah banget nih. Tujuan utama ditemukannya televisi adalah menyebarkan informasi. Hiburan bukan informasi, apalagi ketika tahu bahwa sebenarnya bisa mencari informasi yang berguna dan bukannya menyaksikan audisi orang-orang yang tidak berbakat dan menonton sinetron yang temanya selalu cinta dan akhirnya selalu jelas.
  • Orang yang tidak menghargai waktu. Di saat bisa melakukan sesuatu yang berguna, malah tidak melakukan apa-apa.
  • Orang yang membanggakan hartanya. Seharusnya menusia lebih bangga hidup miskin tetapi cerdas, dicintai orang, dan sering beramal ikhlas, karena harta tidaklah abadi. Di suatu saat, manusia pasti berpisah dengan seluruh hartanya. Itu pasti, tidak bisa dibantah.
  • Orang yang boros. Boros sebenarnya ada beberapa jenis, diantaranya boros uang, sumber daya, dan energi. Semua tahu boros itu tidak baik. Tapi kebanyakan orang sudah tahu seperti apa akibat dari sifat boros itu. Yang mereka tidak tahu adalah mereka tidak menyadari bahwa sedang melakukan pemborosan sehingga tidak tahu kapan harus berhenti. Kita bisa tahu bahwa kita sedang melakukan pemborosan atau tidak dengan mengidentifikasi perbuatan itu, apakah itu benar-benar berguna, apakah jika kita tidak melakukannya kita akan sangat menyesal nantinya, dan apakah waktu yang kita pakai untuk melakukan perbuatan itu sebenarnya bisa dipakai untuk hal lain yang lebih berguna? Ketahui hal-hal itu terlebih dulu sebelum berbuat.
  • Orang yang merokok, meminum minuman alkohol berlebihan, dan mengkonsumsi narkoba. Ketiganya adalah sama: merusak tubuh. Kenapa tubuh harus dirusak? Padahal kesehatan adalah anugerah yang tiada tara, tidak bisa dibandingkan dengan kenikmatan lain di dunia ini dan pantas disyukuri. Setiap kali kita sakit, kita merindukan kesehatan. Dan ketika sehat sering kali kita lupa bagaimana rasanya sakit. Itulah hal utama yang membuat manusia tidak menghargai kesehatan.
Sebenarnya gw masih ingin menyebutkan banyak-banyak, tapi semua mengarah ke satu hal kok. Semua orang harus tahu bahwa lingkungan, kemanusiaan, dan edukasi adalah hal yang harus didahulukan dari pada kepentingan apapun, terutama hiburan dan urusan bersenang-senang!

Sabtu, 21 Juni 2008

Pilihan

Pernah terpikirkan, ketika kita melakukan sesuatu, memilih perbuatan, atau bahkan tidak melakukan apa-apa akan berdampak sesuatu pada hidup di masa depan? Manusia tidak bisa membaca masa depan. Melakukan perbuatan positif pun dapat berakibat buruk. Tapi ada satu hal yang patut diketahui manusia, yaitu perbedaan antara yang baik dan buruk. Itu adalah kemampuan dasar manusia yang tidak dimiliki hewan.
Semua tentang pilihan. Ketika kita berada di dalam aliran waktu dan kehidupan, kita pasti dihadapkan pada pilihan. Dan tidak pernah ada perbuatan sia-sia, segala yang kita lakukan akan ber-impact pada hidup kita, sekecil apapun itu.
Dan waktu tidak akan kembali. Di detik kita berdiri kita sedang berhadapan dengan detik berikutnya. Detik yang baru datang, dan detik yang sebelumnya tidak bisa diraih lagi. Dan seterusnya hingga manusia tidak bisa menyentuh detik yang dihadapinya.
Seperti contoh, pria yang baru bangun dari tempat tidurnya di hari Minggu. Ia telah bangun jam lima pagi dan telah dihadapkan oleh beberapa pilihan diantaranya bangun dan lari pagi, memulai untuk menulis cerpen, mengerjakan pekerjaan rumah, membersihkan rumah, memasak sarapan, tidur lagi, atau yang lainnya. Masalah sepele, tapi ternyata banyak pilihan yang bisa dilakukan oleh seorang pria yang terbangun jam lima pagi di hari Minggu. Bila ia memilih untuk lari pagi, ia akan sehat dan segar bugar. Bila ia memilih untuk memulai menulis cerpen, ia mungkin akan menjadi penulis suatu hari. Bila ia memilih untuk mengerjakan pekerjaan rumah, ia akan punya banyak waktu untuk bersenang-senang di waktu yang lain dan mendapat kepastian bahwa tugasnnya telah selesai. Bila ia membersihkan rumah, tugas sehari-hari bisa lebih cepat selesai. Bila ia memilih untuk memasak sarapan, ia tidak akan kelaparan hingga siang nanti. Dan bila ia memilih untuk tidur lagi, ia mungkin akan bisa melanjutkan mimpi indahnya.
Itu adalah logika yang bisa dipikirkan oleh manusia dengan mudah, tapi kenyataan tidak selalu berjalan demikian. Mungkin saja lebih baik atau lebih buruk. Misalnya ketika ia lari pagi, tidak hanya tubuh yang sehat dan segar bugar yang bisa didapatnya, tapi bisa saja ia berkenalan dengan seorang perempuan yang sangat cantik di lapangan yang akhirnya menjadi istrinya. Bila ia tidak lari pagi di hari itu ia tidak akan mendapatkan istri yang cantik itu. Atau ketika ia lari pagi ia ditabrak kendaraan bermotor, mendapatka luka yang cukup parah sehingga ia harus menjalani opname beberapa hari.
Apapun bisa terjadi. Tapi ingatlah, ketika kita memilih, kita tidak akan bisa melakukan yang tidak kita pilih sehingga kita tidak akan mendapatkan manfaat dari yang tidak kita pilih itu. Sebagai contoh, bila ia lari pagi dan tidak memilih untuk memulai menulis cerpen, ia mungkin akan kehilangan kesempatan untuk menjadi penulis, sehingga ia mungkin akan menyesal di kemudian hari ketika ia sangat ingin menjadi penulis dengan suatu alasan.
Itu adalah contoh pilihan yang terjadi di satu waktu dengan berbagai akibat yang bisa didapat. Dan di bawah ini ada contoh penyesalan yang bisa dipelajari, yang sangat gw dalami.
Seseorang berusia 14 tahun. Baru lulus SMP, dan ingin ia bisa memilih untuk melanjutkan sekolah atau tidak. Bila ingin melanjutkan sekolah, ingin ke sekolah yang mana. Pilihannya ada banyak, diantaranya ada yang dekat rumah tapi dengan kualitas biasa dan ada yang jauh dari rumah tapi dengan kualitas yang lebih baik. Sayangnya ia tidak bisa masuk ke sekolah favoritnya karena nilai ujian nasional sedikit di bawah rata-rata. Ia menyesal tidak belajar rajin selama tiga tahun di SMP dan malah memilih untuk lebih banyak bermain.
Itu adalah contoh kecilnya. Bahkan pilihan dan penyesalannya tidak sesulit seperti apa yang gw lihat di sekitar gw.
Setelah lulus, teman-teman gw memang punya banyak pilihan perguruan tinggi. Bahkan saking banyaknya pilihan mereka bingung ingin memilih yang mana. Memang tidak mudah memilihnya. Tapi itu tidak hanya masalah memilih, melainkan bagaimana cara menjadi mahasiswa di perguruan tinggi yang dipilihnya. Mereka bisa saja melalui hal itu lebih mudah seandainya mereka memilih untuk tidak bersenang-senang ketika masih ada kesempatan untuk berjuang meraih prestasi akademik yang cukup bagus sehingga bisa meraih perguruan tinggi dengan mudah. Beberapa teman gw memang menyesal, setelah gagal PMDK dan gagal melewati beberapa ujian masuk perguruan tinggi. Penyesalan memang selalu datang belakangan kok. Dan masih ada Ujian Masuk Bersama (UMB) dan SNMPTN yang dalam pelaksanaannya sungguh-sungguh menyeleksi siswa sehingga tidak mungkin soalnya dibuat mudah. Dan yang belum mendapatkan perguruan tinggi negeri harus berjuang melalui dua seleksi itu yang menghabiskan banyak waktu, uang, tenaga, dan pikiran. Yang sudah mendapat perguruan tinggi sudah bisa berlibur.
Pilihan itu tidak hanya memilih apa yang baik atau buruk atau apa yang enak dan menyenangkan dalam hidup. Pilihan juga tentang memilih apakah ingin melakukan atau tidak. Ketika manusia berusia 60 tahun, sesungguhnya manusia telah tidur selama 20 tahun. Waktu yang cukup panjang untuk tidur, bahkan setelah berumur 60 tahun. Gw ngga mau bilang manusia telah membuang waktu selama 20 tahun atau 20 tahun itu adalah waktu yang sia-sia, karena tidur memang tidak sia-sia. Tapi gw berpikir, alangkah baiknya jika kita bisa terbangun setiap saat meski kenyataannya tidak mungkin. Gw harap semua manusia yang berusia 60 tahun tidak menyesal dengan fakta ini, tapi menyesallah bagi yang tidur lebih dari delapan jam setiap harinya selama seumur hidupnya.
Pernah ada yang bilang tidak ada kata terlambat untuk memulai. Memang benar. Tapi bila tidak memulai lebih dulu, keadaannya tidak akan sama. Bisa lebih buruk. Ingatlah, dari pada terlambat lebih baik mulai lebih awal. Manusia punya pilihan untuk bisa memulai lebih awal. Waktu tidak bisa kembali.

Blogsite vs Friendster

Tahu kan Friendster.com? Seluruh pengguna internet di Asia pasti tahu, dan mayoritas sudah punya halaman di sana. Sedangkan tidak semua pengguna internet tahu blogsite, dan yang mempunyai blog jauh lebih sedikit dari pada pengguna friendster.
Friendster didirikan pada bulan Maret tahun 2002 di California. Awalnya itu adalah situs pribadi dan hanya dipakai untuk membuat komunitas sesama teman pembuatnya. Tapi sekarang sudah mencapai tujuh puluh juta pengguna di seluruh dunia, dan kebanyakan di Asia. Pantas saja teman chatting gw di Eropa tidak tahu Friendster.
Sedangkan blogger pertama adalah seorang mahasiswa di Swarthmore College bernama Justin Hall. Pada tahun 1994 ia menerbitkan blog pertamanya. Blogsite pada awalnya hanya tempat curhat, berisi diary dan lain-lain.
Yang gw maksud Friendster di sini hanyalah Friendster.com saja, sedangkan yang gw maksud Blogsite, berlaku pada semua situs penyedia layanan blog.
Friendster adalah suatu situs komunitas untuk mengekspos diri dan mencari teman. Saat ini, dua hal itu adalah hasrat yang ada pada diri setiap remaja dan orang dewasa, dan Friendster bisa mengakomodasi hal itu. Sedangkan Blogsite adalah jenis situs yang membuat penggunanya memiliki halaman seperti layaknya halaman website. Di dunia ini ada banyak orang yang memilik ide kreatif dan ingin menuangkannya. Mengetahui kemudahan mengakses website, jadi muncul keinginan untuk memilikinya. Dan Blogsite bisa menjawabnya.
Sudah jelas Friendster dan Blogsite tidaklah sama, meski sama-sama bisa membuat penggunanya memiliki halaman pribadi yang bisa diakses oleh semua. Tapi Friendster dan Blogsite tidaklah sama. Untuk mengakses halaman Friendster seseorang harus melalui Friendster.com dulu, sedangkan pada Blogsite cukup diketikkan pada address bar pada web browser. Friendster bisa dimasuki berbagai aplikasi dengan sedikit HTML dan/atau bantuan situs supporter dengan mudahnya, sedangkan pada Blogsite umumnya lebih sulit. Friendster hanya bisa mengupload teks dan gambar, sedangkan Blogsite bisa mengupload segala jenis data. Friendstet, meski terlihat lebih kompleks tapi seringkali dipermudah. Pada Blogsite, untuk membuat halaman seindah Friendster harus mengerti HTML dulu. Dan itulah tantangannya membuat Blogsite.
Apa sih kekurangan Friendster? Bagi pengguna fanatik, jawabannya tidak ada. Beda dengan pengguna fanatik Blogsite yang selalu tahu kelebihan dan kekurangan situs penyedia layanan blognya. Kelebihan Friendster menurut gw adalah pada pemebntukan komunitasnya yang cepat dan mudah. Friendster juga menjadi tempat untuk aktualisasi diri, sudah seberapa jauh si pengguna itu mengetahui dirinya sendiri dan ia bisa menuliskannya di halaman itu. Itulah gunanya halaman Profile. Tidak mudah loh mengenali diri sendiri.
Sedangkan kekurangan Friendster Bagi gw ada pada tujuan penggunaannya dan penggunanya. Di antara para pengguna seakan-akan terjadi perlombaan untuk mendapatkan teman sebanyak-banyaknya. Buat gw itu aneh banget. Untuk apa memiliki tujuh ribu teman jika tidak benar-benar mengetahuinya? Apa sih arti teman itu sebenarnya? Apakah teman adalah seseorang yang setelah disapa ‘hai’ lalu dimasukkan ke dalam friend list? Gw ngga menganggap mempunyai banyak teman akan semakin baik untuk gw. Selain itu, sering kali pula para usernya memalsukan foto dirinya sendiri bahkan namanya, menjadikan Friendster tempat untuk memalsukan diri dan bukannya untuk mengekspos diri. Alamat email juga tidak harus ada untuk membuat ID Friendster. Hal itu bisa diakali. Dan artian dari mengekspos diri juga disalah artikan oleh penggunanya sebagai pamer diri. Itu juga tidak benar. Yang lebih parah lagi, mereka tidak tahu fungsi sebenarnya dari kolom comment. Lazim ngga sih berkomunikasi selayaknya surat-menyurat dengan menggunakan kolom comment? Kan ada fitur message. Ada dua alasan mengapa itu terjadi: Ingin terkenal karena kolom comment bisa dilihat oleh siapa saja bahkan bukan orang dalam friendlist sekalipun, dan mereka tidak punya alamat email yang valid.
Lalu apa kekurangan Blogsite?
Setiap situs penyedia layanan blog pasti punya kekurangan dan kelebihan. Tapi sejauh yang gw tahu semuanya tidak menyimpang dari tujuannya dan keberadaannya, termasuk fitur-fiturnya. Tapi tentu saja masih ada pengguna blog yang menggunakan blog untuk mengejek, menghina, atau menghasut. Pokoknya untuk yang jahat deh.
Enaknya memakai Friendster tentu saja karena kemudahannya membuat komunitas dan kelompok eksklusif yang dikehendaki. Tapi gw menghargai adanya diversivitas yang muncul dalam Friendster, memungkinkan terjadinya pertemanan antar bangsa. Sejauh ini gw tidak hanya memiliki teman Indonesia, tapi juga dari negara lain di Asia dan Eropa. Tentu saja gw mengenal mereka semua.
Dan enaknya memilik blog adalah bisa menuangkan ide-ide hebat untuk dibaca orang, sharing informasi, pengalaman, koleksi, atau bahkan untuk memberi tahu mengenai keberadaan dan peran suatu tokoh publik, perusahaan, LSM, ataupun lembaga pemerintahan. Dan juga ada komunitas bloggernya loh. Tapi gw akui, cara bergaul di komunitas blogger tidak sesantai Friendster. Tapi jelas lebih berguna blogsite bagi bangsa dan negara karena embangun pikiran, menyebarkan informasi, dan sharing serta tidak hanya bersenang-senang.
Sebenarnya ada banyak situs komunitas lain selain Friendster seperti Perfspot.com atau MySpace. Dan gw yakin penggunanya lebih normal dari para pengguna Friendster.

Rabu, 11 Juni 2008

Rokok

31 Mei yang lalu adalah hari anti tembakau. Sebenarnya gw kurang setuju dengan nama itu, karena tembakau tidak selalu menjadi rokok. Sama seperti pohon ganja yang tidak selalu menjadi narkotik, tapi juga bisa menjadi serat, barang kerajinan, dan sayuran.
By the way, rokok itu dari mana sih?
Rokok itu adalah hasil racikan dari tembakau dengan rempah-rempah lain yang umumnya cengkeh tergantung jenis rokoknya, lalu dilinting membentuk batangan. Tembakau adalah tanaman berdaun lebar, sedangkan cengkeh adalah pohon tinggi yang memiliki bunga yang kecil namun sangat harum. Pada tembakau, yang dipanen adalah daunnya, sedangkan pada cengkeh yang diambil adalah bunganya. Cara mengolahnya adalah dengan mengeringkan kedua hasil panen tersebut. Pengeringan berguna untuk mengurangi kadar air sehingga aromanya semakin terasa, lebih mudah terbakar, dan tahan lama.
Setelah pengeringan, daun tembakau dan cengkeh atau rempah-rempah lain dirajang atau dicincang menjadi irisan kecil-kecil. Setelah itu dicampur dengan perbandingan tertentu, lalu digulung dengan dengan suatu kertas dan jadilah rokok.
Dari mana sih tanaman tembakau dan cengkeh itu?
Tembakau berasal dari benua Amerika. Yang mempelopori penyebaran tanaman ini adalah Christopher Columbus. Ketika berada di benua Amerika ia dan awaknya melihat pria suku setempatmelinting sebuah daun kering lalu membakarnya dan menghirupnya. Columbus dan awaknya yang belum terbiasa mengatakan “Rasanya pedas” ketika baru pertama kali menghirupnya. Tapi mereka menyukainya.
Lalu kolonisasi di benua Amerika telah membuat tembakau menjadi sebuah komoditas perdagangan yang cukup menguntungkan dengan salah satu perkebunan tembakau yang terkenal ketika itu adalah di Virginia. Tembakau ketika itu juga tanaman perkebunan rakyat. Bahkan presiden pertama Amerika Serikat, George Washington, berkebun tembakau selama dan selepas menjabat presiden.
Rokok ketika itu hanya murni tembakau tanpa campuran apapun. Mirip cerutu, bahkan bisa dibilang itu memang cerutu.
Lalu, cengkeh adalah tanaman asli Indonesia. Tumbuh subur di Kepulauan Maluku dan sekitarnya. Pada awalnya cengkeh hanya dipakai untuk untuk pengobatan dan rempah-rempah. Tidak jelas kapan cengkeh menjadi bahan campuran rokok, tapi ada dua teori. Pertama, rokok dicampur cengkeh oleh bangsa Eropa yang memperdagangkan cengkeh Indonesia. Kedua, bangsa Indonesia sendiri yang meracik itu hingga tercipta rokok kretek.
Sudah cukup deh tentang sejarahnya. Sekarang efek sosialnya.
Rokok adalah sumber perekonomian masyarakat. Perkebunan tembakau dan cengkeh serta pabrik rokok berskala kecil hingga besar telah memberi pekerjaan bagi banyak orang. Itu hal yang bagus.
Dan rokok telah memberi penghasilan kepada negara. Pajaknya per batang loh. Dan rokok juga telah mensponsori berbagai gerakan sosial, banyak konser musik, dan hal lain yang memang pantas disponsori, membuat kita berpikir bahwa laba dari hasil menjual rokok memang besar. Ini juga menunjukkan bahwa jumlah perokok memang sangat banyak. Kegiatan mensponsori ini lebih seperti aksi menghapus dosa dari pada CSR.
Sepertinya hanya itu efek sosial yang gw tahu. Bahas yang lain deh.
Ada yang tahu kenapa di setiap bungkus rokok tertulis “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”? Karena bila tertulis “habis gelap terbitlah terang” Ibu Kartini akan marah.
Ngga lucu deh. Serius, kenapa tertulis demikian karena kenyataannya memang demikian. Sudah banyak penelitian membuktikan demikian. Dan penyakit demikian telah ada sejak rokok beredar secara luas di masyarakat. Sekarang sudah tertulis demikian dan masyarakat seharusnya tahu penyakit demikian. Itu seharusnya sudah lebih dari cukup untuk membuat orang-orang berhenti merokok karena risiko akan penyakit demikian.
Di dalam rokok terdapat 4000 macam zat kimia. Yang paling terkenal adalah Nikotin, Karbon Monoksida, dan Tar. Nikotin menyebakan kecanduan, Karbon Monoksida menyebabkan asupan oksigen dalam darah berkurang, dan tar penyebab kanker. Gw ngga mau mengatakan tiga zat itu yang paling berbahaya, tapi pada kenyataannya semua zat yang ada dalam rokok berbahaya. Di dalam rokok masih ada gas H2S yang biasa digunakan dalam eksekusi mati, poly vinyl chloride yang merupakan bahan pembuat pipa, benzopyrene yang menyebabkan kanker, dan masih banyak lagi. Selain Tar, memang masih ada zat penyebab kanker lain dalam rokok, yang selalu membuat gw berpikir bahwa merokok membuat manusia memiliki kemungkinan terkena kanker lebih banyak dengan merokok daripada pekerja kasar bidang kimia. Dan coba bayangkan serpihan pipa PVC di dalam paru-paru. Itulah paru-paru perokok berat.
Ada yang sadar ngga bahwa semua iklan rokok itu ngga nyambung dengan produknya. Lebih mirip iklan layanan masyarakat, humor, liputan kesuksesan hidup, atau tayangan tentang gaya hidup. Ngga ada unsur persuasifnya sama sekali. Tapi mengapa jumlah perokok terus meningkat?
Gw pernah menjadi perokok, setidaknya sebatang seminggu. Frekuensi yang sedikit itu membuat gw mudah melepaskan diri dari nikotin. Lagipula, rokok membuat uang gw habis sia-sia.
Meski rokok membahayakan, pemerintah tidak bisa begitu saja melarang keberadan rokok di Indonesia. Rokok telah memberi banyak lapangan pekerjaan seperti petani, pedagang, buruh pabrik, hingga dokter. Tanpa orang sakit, dokter tidak akan ada. Tapi bukan berarti tanpa rokok si dokter tak punya pekerjaan. Hanya saja dengan adanya rokok, orang sakit semakin banyak sehingga semakin banyak dokter yang dibutuhkan.
Selain itu, rokok juga telah memberi banyak penghasilan negara. Pemerintah tidak akan begitu saja kehilangan penghasilan, apalagi berasal dari suatu sektor yang mempekerjakan orang banyak. Tapi pemerintah berhak menaikkan pajak rokok, yang nantinya diharapkan untuk dana pembangunan.
Rokok ternyata punya sisi positif juga. Hanya kita sendiri yang bisa menentukan, ingin menjadi orang sehat atau orang sakit, ingin berumur panjang atau cepat mati.

Demo Mahasiswa Menolak kenaikan Harga Bahan bakar Minyak

Gw pernah melihat artikel dengan judul yang sama, yang justru membuat gw bingung. Sejak jama Budi Utomo, pelajar atau kaum yang terpelajar adalah kaum yang selalu membuat perubahan dan mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara. Tapi baru kali ini gw melihat gerakan mahasiswa yang begitu besar mengharapkan kehancuran bangsa.
Keputusan presiden SBY menaikkan harga bahan bakar minyak adalah keputusan teat di saat yang tepat. Harga minyak internasional sudah terlalu tinggi. Dan fakta bahwa produksi minyak mentah nasional terus turun dan konsumsi nasional terus meningkat tidak mudah untuk diputar balikan. Dan tidak pernah ada opsi penurunan harga apapun alasan dan kondisinya dikarenakan masalah lingkungan dan kekhawatiran konsumsi berlebih akan terjadi lagi dan lebih parah. Yang lebih parah lagi, delapan puluh persen penikmat subsidi bahan bakar minyak adalah orang yang mampu. Seharusnya para mahasiswa tahu itu.
Ada slogan tolol yang gw dengar di jalan, “Harga Bahan Bakar Minyak Naik Rakyat Menjerit.” Yang menjerit itu rakyat yang mana? Rakyat kecil justru tertolong karena ada BLT dan jaminan bahwa santunan kesehatan, beras untuk rakyat miskin, dan pendidikan murah bagi mereka tetap ada. Bila harga bahan bakar minyak tetap murah, kemungkinan semua santunan itu bertahan mungkin akan menjadi mimpi saja. Seharusnya para mahasiswa tahu itu.
Bila rakyat mampu yang menjerit, itu artinya ngga tahu malu. Bila beli kendaraan pribadi saja mampu, ngga mungkin bila membeli bensin saja tidak mampu. Coba aja nongkrong di SPBU lima menit dan hitung berapa kendaraan pribadi yang mampir, lalu bandingkan dengan berapa angkutan umum yang mampir. Bedanya bisa empat banding satu. Bahkan di pusat kota bisa lebih besar dari itu. Seharusnya para mahasiswa tahu itu.
Yang lebih tolol lagi, demo yang mengganggu ketertiban umum dan merusak lingkungan yang idlakukan para mahasiswa. Menutup jalan raya, bentrok dengan polisi, membakar ban, anarki. Apakah mereka tidak punya otak lagi? Itukah tipikal mahasiswa saat ini?
Saya melihat mahasiswa sekarang lebih banyak yang memiliki dan menggunakan kendaraan pribadi. Apakah itu alasan mereka menentang kenaikan harga bahan bakar minyak? Bila iya, semakin buruk saja tindakan mereka: menghancurkan bangsa demi kepentingan pribadi.
Mungkin ada alasan lain. Sikap tidak dewasa menyebabkan mahasiswa ingin diperhatikan, ingin dikatakan hebat, ingin dipuji, dll. Gw merasa alasan ini yang paling benar, mahasiswa sekarang ingin mengikuti jejak senior mereka di tahun 1998, membuat perubahan. Tapi tidak cukup. Dari sekitar empat juta mahasiswa di Indonesia, yang demo tidak mencapai ratusan ribu. Berarti masih banyak yang menentang.
By the way, bagaimana dengan BKM(Bantuan Khusus Mahasiswa)?
Gw yang menjelang menjadi mahasiswa sangat mendukung hal ini, apalagi bila jumlah siswa yang menerima diperbanyak dan jumlah bantuan diperbesar. Dan itu hanya bisa terjadi jika harga bahan bakar minyak tidak disubsidi sama sekali. Bantuan Rp. 500.000 per semester sangat membantu. Bisa menutupi ongkos transportasi selama tiga bulan. Meski masih kurang, sebaiknya seluruh mahasiswa mensyukuri hal ini, siapapun penerimanya.
Ada yang bilang BKM hanya untuk menyuap mahasiswa agar tidak ada yang protes pada kenaikan harga bahan bakar minyak. Gw ngga peduli dengan alasannya, karena protes pun adalah hal yang salah. Pemerintah dengan jelas mengaku bahwa BKM adalah kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak yang merupakan tujuan jelas dari subsidi: Untuk yang membutuhkan saja.
Sebagai manusia, kita harus tahu mana yang benar dan mana yang salah, apalagi bagi yang terpelajar. Semua keputusan yang dibuat presiden sudah didiskusikan dengan menteri-menteru terkait, parlemen, kaum intelektual, dan tokoh masyarakat dengan sebaik-baiknya. Sistem pemerintahan kita juga tidak memungkinkan sikap otoriter presiden terjadi.