Sabtu, 28 Juni 2008

Dunia Tanpa Uang

Pernah membayangkan keberadaan dunia tanpa uang? Bayangkan saja jika kita bisa mendapatkan sesuatu, barang dan jasa, tanpa uang. Tapi itu tidak gratis, dan juga kita tidak benar-benar membayar dengan sesuatu yang nyata. Maksudnya tidak gratis adalah untuk ‘membayar’ semua itu, kita harus bekerja untuk masyarakat tanpa upah. Jadi ini semua adalah timbal balik dari kerja keras semua elemen masyarakat.
Gw rasa itu mungkin saja terjadi dengan beberapa syarat:
  • Sifat serakah dan sifat malas manusia harus diberantas.
  • Semua orang harus bekerja tanpa kecuali, dan bersedia bekerja menjadi apa saja yang dibutuhkan masyarakat.
  • Adanya pemerintahan yang kuat dan dihormati.
  • Pengakuan mengenai hak milik pribadi diperketat dengan maksud agar tidak berlebihan.
Sebagian besar masalah yang terjadi di masyarakat adalah karena keberadaan uang. Tidak akan ada kemiskinan tanpa adanya uang karena kemiskinan itu selalu diukur pada uang dan harta benda milik pribadi. Krisis moneter tidak akan ada, karena tidak ada mata uang. Kerusakan lingkungan juga disebabkan oleh keserekahan manusia, karena manusia memiliki dan menginginkan uang. Semua orang bisa mengejar pendidikan setinggi langit tanpa adanya biaya pendidikan. Dan beberapa jenis konflik juga disebabkan karena masalah uang dan kepemilikan sumber daya, yang sebenarnya bisa dibagi jika tidak dinilai dengan uang.
Bsia dibayangkan kan? Ambil contoh, seorang guru. Ia mengajar tanpa dibayar, tapi ia termotivasi oleh kewajibannya. Sedangkan semua kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan cuma-cuma. Ia hanya tinggal mengambil semua kebutuhan pokoknya di penyalur barang-barang kebutuhan. Listrik, gas, dan air gratis. Biaya telepon dan internet gratis. Sementara di tempat lain, para petani dan peternak harus dengan cuma-cuma juga memberikan hasil pekerjaannya kepada masyarakat dan imbalannya adalah biaya hidup yang cuma-cuma juga.
Mudah kan? Semua urusan yang cuma-cuma ini cuma masalah kecil, jika sistem ini berhasil diterapkan di masyarakat.
Tapi setiap orang berhak mendapatkan ketenaran atas produktivitasnya. Artis yang aktingnya cukup bagus juag berhak untuk tenar karena akting yang bagus menunjukkan kerja kerasnya. Begitu juga atlet, dan sebagainya. Profesi lainnya juga bisa mendapatkan ketenaran.
Jika sistem ini benar-benar berhasil, ada beberapa manfaat besar yang bisa didapatkan manusia:
  • Tidak ada kemiskinan, dan kemungkinan tidak ada pengangguran.
  • Tidak ada lagi jurang lebar antara yang kaya dan miskin.
  • Tidak ada keserakahan dan kemalasan.
  • Kerusakan lingkungan dan konflik bisa dihindari.
  • Tercipta masyarakat sempurna.
Tapi bukan berarti sistem ini tanpa cela. Tanpa adanya kesempatan untuk memperkaya diri bisa membuat manusia tidka termotivasi untuk berkarya, menjadi kreatif, dan lebih produktif. Dan mungkin yang namanya hiburan seperti musik, film, seni,d an sebagainya tidak akan sebanyak saat ini karena semua orang sibuk melakukan sesuatu yang benar-benar dibutuhkan.
Dan sistem ini akan sulit dilaksanakan jika terjadi beberapa hal seperti jika keserakahan dan kemalasan manusia bisa hilang serta jumlah penduduk yang terlalu besar.
Tapi gw percaya hal ini masih bisa terjadi pada manusia, pada kondisi jumlah penduduk yang terlalu besar. Tidak perlu saat ini, dan mungkin tidak akan terjadi di planet bumi. Masih bisa terjadi di planet baru di mana kolonisasi akan terjadi.

Tidak ada komentar: